Palung Mariana, Palung terdalam di Bumi yang penuh misteri
Palung Mariana dinamai berdasarkan Kepulauan Mariana di dekatnya, yang diberi nama Las Marianas untuk menghormati Ratu Spanyol Mariana dari Austria, mantan istri Philip IV dari Spanyol. Pulau-pulau tersebut merupakan bagian dari busur pulau yang terbentuk di atas lempeng yang menggunung, yang disebut Lempeng Mariana (juga dinamai untuk pulau-pulau), di sisi barat palung.
Palung Mariana, atau juga dikenal dengan palung Marianas adalah palung terdalam di Bumi yang diketahui terletak di dasar laut sebelah timur Kepulauan Mariana barat Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam.Palung ini terletak di dasar barat laut Samudra Pasifik, sebelah timur Kepulauan Mariana di 11° 21' Lintang Utara dan 142° 12' Bujur Timur. Palung ini merupakan batasan di mana dua lempeng tektonik bertemu, zona subduksi di mana Lempeng Pasifik disubduksi di bawah Lempeng Filipina, dan Lokasi Terdalamnya berada di kerak Bumi.
Kedalaman Dari Palung Mariana adalah setara dengan 35 kali tinggi menara Eiffel atau lebih jauh dari ketinggian Gunung Everest (9 km di atas permukaan laut). kedalaman maksimum Palung Mariana adalah
10.927 - 11.035 meter di bawah permukaan laut. Bentuk Palung Mariana seperti huruf V, dan membentang sepanjang 2.550 km dan lebar 63 meter dari Pasifik hingga timur pulau Mariana.
Palung Mariana terbentuk sekitar 180 juta tahun lalu akibat adanya tabrakan kuat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempengan Filipina. Tabrakan tersebut akhirnya menciptakan titik yang lapisannya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi. dan terbentuklah Palung Mariana yang sampai sekarang kita kenal Namun belum sepenuhnya kita ketahui apa yang ada didalam palung Mariana.
Palung Mariana Pertama kali diteliti pada tahun 1875 oleh kapal Angkatan Laut Britania, oleh Challenger II, menggunakan kapal selam bernama Trieste dan memberikan nama titik terdalam dari palung tersebut adalah Kedalaman Challenger. Challenger II mengukur dengan menggunakan gema suara dengan hasil kedalam 5.960 fathom (10.900 m) pada 11° 19' U, 142° 15' T. Penyuaraan ini diulang berkali-kali menggunakan "earphone" untuk mendengar sinyal yang kembali ketika "stylus" melewati skala kedalaman "graduated", sementara itu ketika pengukuran waktu kecepatan mesin gema-suara, sebuah bagian yang diperlukan dari proses ini, ditangani dengan "stopwatch".
Dengan kedalaman yang mencapai 11 ribu m lebih, maka tekanan air laut yang di berikan akan sangat besar yaitu 1.086 bar (108 MPa atau 15.751 psi) atau 8 ton per inci persegi. Ini bisa diilustrasikan sebagai 50 unit pesawat jet terbesar di dunia ataupun 1.600 gajah Afrika yang ditumpuk. yang mampu meremukkan manusia dalam satu detik.
Namun makhluk apakah yang dapat hidup dengan kedalaman dan tekanan air sebesar itu? sampai sekarang para ilmuan tetap mencari tahu dan meneliti kedalaman Palung Mariana dan segala jenis makhluk hidupnya. Ilmuwan dari Scripps Institute of Oceanography di University California San Diego menemukan makhluk hidup aneh di Palung Mariana, bagian lautan paling dalam di Bumi. Makhluk hidup aneh tersebut berupa amoeba raksasa, secara ilmiah disebut xenophyophores, ditemukan di kedalaman sekitar 10,5 km di bawah permukaan laut. "Amoeba raksasa yang mengagumkan itu bisa beradaptasi dengan sangat baik di lingkungan ekstrem, tetapi pada saat yang sama sangat rentan dan tidak banyak dipelajari," kata Lisa Levin, biolog Laut Dalam yang juga Direktur Scripps Center for Marine Biodiversity and Conservation. Levin menjelaskan, xenophyophores adalah salah satu individu satu sel terbesar, kadang bisa tumbuh hingga 10 cm. Studi terkini mengindikasikan, dengan menjebak partikel dalam air, xenophyophores bisa mengakumulasikan timbal, uranium, dan merkuri sehingga dianggap resisten terhadap logam berat. Diketahui, xenophyophores sangat cocok hidup di tempat yang gelap, dingin, dan bertekanan tinggi seperti di kedalaman lautan. "Identifikasi sel raksasa di lingkungan laut terdalam ini membuka habitat baru bagi studi biodiversitas dan adaptasi lingkungan ekstrem," kata Levin seperti dikutip Foxnews, Jumat (21/10/2011).
Komentar
Posting Komentar